Minggu, 26 Januari 2014

FOTO KEGIATAN DI KANTOR SEKERTARIAT (BLM)


                                    FOTO KEGIATAN DI KANTOR SEKERTARIAT (BLM)
                       BADAN LEGISLATIF MAHASISWA STPMD,,APMD YOGYAKARTA
                                                                      PADA  TAHUN  2013

Jumat, 24 Januari 2014

            
  • Add caption

ANGGOTA DPR HARUS MAMPU BERI SOLUSI NYATA UNTUK RAKYAT


ALMARHUM ANGGOTA KOMISI C 
KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG 
PROVINSI PAPUA


Bak bejana yang telah tertempa, Arief Mudatsir Mandan, wakil rakyat yang lama berkecimpung di dunia politik ini mampu menggagas pemikiran yang cemerlang untuk menaikkan citra DPR RI yang telah terpuruk di mata rakyat, yaitu anggota DPR RI harus mampu memberikan solusi nyata guna membantu rakyat agar dapat keluar dari permasalahan hidup yang mereka hadapi.


Anggota DPR RI harus mampu memberikan solusi nyata untuk membantu rakyat agar dapat keluar dari permasalahan hidup yang mereka hadapi. Untuk itu DPR RI harus mampu menemukan sistem penyerapan aspirasi yang tepat agar dapat memberikan jalan terbaik bagi rakyat. Jangan hanya sekedar menampung aspirasi,? kata anggota DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan ini dengan tegas..

Menurut Arief, sistem penyerapan aspirasi yang dilakukan DPR RI saat ini kurang efektif dan kurang optimal untuk membantu rakyat keluar dari permasalahan yang mereka hadapi. Sebab, kunjungan kerja terutama kunjungan kerja pribadi yang dilakukan anggota DPR RI biasanya hanya bersifat insidentil.
Sering kali kita hanya datang ke suatu daerah, tanya jawab dengan masyarakat tentang permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi, tapi kita tidak memberikan solusi nyata, ? katanya.


Karena itu Arief berpendapat, idealnya kunjungan penyerapan aspirasi itu tidak hanya merupakan kunjungan penyerapan aspirasi  biasa, melainkan kunjungan penyerapan aspirasi plus memberikan solusi.

Lebih lanjut Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR RI ini mengatakan
penyerapan aspirasi plus memberikan solusi ini, hanya  bisa dilakukan kalau anggota DPR yang bersangkutan itu sering datang ke Konstituen.


Idealnya saat turun ke lapangan, mengunjungi masyarakat, anggota DPR RI harus dibantu tenaga ahli yang dapat membantu dalam   menyerap aspirasi sekaligus memberikan solusi untuk memecahkan masalah yang saat itu disampaikan masyarakat kepada anggota yang bersangkutan, ? papar lulusan tahun 1999, program studi Sosiologi Pascasarjana Universitas Indonesia ini dengan intonasi yang enak disimak.


Arief yang juga pernah menjadi Kepala Proyek Pengembangan Masyarakat Desa melalui pondok Pesantren pada 100 Pondok Pesantren di Jawa dan Sumatera pada tahun 1980-1983 ini mengibaratkan proses penyerapan yang dilakukan Dewan seperti itu sebagai memutar sebuah kaset.


Karena proses seperti itu akan diulang lagi pada reses yang berikutnya. Mereka akan melakukan hal yang sama, dan itu terasa sangat mubazir. Padahal rakyat berharap banyak. Apalagi berbarengan dengan makin meningkatnya pengangguran, kemiskinan, persoalan pertanian, kelautan perikanan yang di daerah. Di tambah adanya bencana. Semuanya perlu uluran tangan, solusi dari kita, ?papar anggota DPR RI yang pernah menjadi Kepala Pusat Studi dan Pengembangan Irigasi (PSPI) LP3ES tahun 1989-1990 ini dengan gamblang.


Alangkah baiknya jika kita mengikuti sistem pengembangan masyarakat. Kita dapat gunakan sebagian dana untuk penyerapan aspirasi tersebut untuk program-program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Misalnya saja kita dapat gulirkan dana kepada masyarakat dalam bentuk modal dagang. Bagi rakyat di daerah uang seratus, dua ratus ribu rupiah sudah cukup untuk modal berdagang

sayur mayur atau lauk pauk. Saya rasa program-program konkrit seperti itu akan lebih bermanfaat bagi rakyat sekaligus dapat meningkatkan kepercayaan  rakyat terhadap anggota DPR. Bahwa anggota DPR itu tidak hanya pandai bicara, namun juga pandai memberikan solusi-solusi nyata untuk masalah-masalah yang mereka hadapi,?  papar wakil rakyat yang dikenal rajin mengunjungi daerah pemilihannya ini sambil menerawang.
Suara Terbanyak
Pemikiran kedua yang ditawarkan anggota DPR yang ikut
memprakarsai berdirinya Yayasan Bakti Indonesia yang bergerak di bidang Pengembangan Masyarakat dan Studi-studi terhadap masalah sosial dan keagamaan ini adalah, ke depan wakil rakyat yang duduk di DPR adalah orang-orang yang benar-benar diberikan mandat secara langsung oleh rakyat.


Itu artinya sistem pemilihan anggota DPR harus diubah dari sistem nomor urut menjadi suara terbanyak, sehingga anggota DPR akan lebih legitimate,? jelas wakil rakyat yang pernah menjadi aktivis Forum Ilmu Sosial Transformatif (FIST) di tahun 1984 ? 1986 ini dengan tegas.



Lebih jauh Arief yang di tahun 1981-1985 ini terjun langsung di Wahana Lingkungan Hidup Indonesia sebagai anggota Relawan ini berharap partai politik harus lebih bijak dalam merekrut dan menentukan kader-kader yang akan diberikan amanat menjadi wakil rakyat.


Pemikiran ketiga yang disodorkan mantan Kepala Proyek Pengembangan Masyarakat Desa dengan menggunakan metode pendekatan PAR (Participatory Action Research) pada 16 Desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini untuk meningkatkan citra dewan dimasyarakat adalah anggota DPR harus  mampu meningkatkan kepedulian mereka terhadap konstituennya.


Anggota DPR harus bersikap reaktif. Begitu mendengar ada permasalahan di daerah pemilihannya, dia harus langsung terjun ke lapangan, menjadi fasilitator untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Anggota DPR itu kan dipilih dan diberikan amanat oleh rakyat. Jadi dia juga harus mempertanggungjawabkan amanat tersebut kepada rakyat yang telah memilih dia. Karena itu sistem pemilihan dengan mempergunakan mekanisme suara terbanyak sangat tepat untuk diberlakukan. Sebab sistem tersebut dapat meningkatkan rasa responsibility dari anggota DPR yang terpilih,paparnya.Besar di LSM
Menjadi politisi sebenarnya bukan merupakan pilihan hidup yang dicita-citakan Arief. Meski sejak mahasiswa pada akhir 1970-an, Arief kerap ikut dalam kegiatan demonstrasi, namun laki-laki yang dibesarkan dalam keluarga Islam yang santri ini justru bermimpi menjadi seorang filsuf.
Saya sangat kagum dengan pemikiran-pemikiran bijak yang digagas Aristoteles, Plato, Socrates, Descrates, Immanuel Kant, Ibnu?Araby, Harun Yahya. Mereka dengan pikiran yang luas mengemukakan pandangan mereka tentang berbagai hal dan peristiwa yang ada di muka bumi ini. Seperti Harun Yahya misalnya, secara ilmiah dan runtut dia mampu menjelaskan tentang bagaimana alam semesta terjadi sebagai hasil penciptaan dari pihak Allah dan satu-satunya pengetahuan yang benar tentang asal mula alam semesta ditemukan dalam firman Allah yang diturunkan kepada kita dengan mengupas berbagai pandangan dari para filsuf sebelum dia seperti Immanuel Kant,? ungkap anggota Dewan yang kini tengah melanjutkan pendidikan S3-nya di Fakultas Sosiologi Universitas Indonesia ini dengan pandangan mata berbinar.


Namun akhirnya tangan Tuhan jua yang menuntun putra dari H Mandan Rosyad ini untuk berkiprah di dunia Lembaga Swadaya Masyarakat
yang kala itu dikenal dengan sebutan organisasi non pemerintah atau ornop usai menyelesaikan pendidikan S1-nya di Fakultas Tarbuyah IAIN Suan Kalijaga, Yogyakarta pada tahun 1981.
Sebenarnya berkecimpung di dunia LSM juga merupakan kerja politik, tetapi politik partisipan, bukan politik praktis. Sebab di LSM kita bisa ikut terjun langsung berkiprah mengembangkan masyarakat lapis bawah. Itu kan juga merupakan kerja politik, ? kata Arief.

Tercatat, lebih dari 12 tahun, laki-laki kelahiran Jepara, Jawa Tengah, 11 November 1956 ini berkiprah di lembaga swadaya masyarakat. Pada 1980-1990, Arief aktif di Lembaga Penelitian, Pendidikan, Penerangan, Ekonomi, dan Sosial yang dikenal dengan nama LP3ES, lalu ikut aktif melaksanakan Program Pengendalian Hama Terpadu-FAO 1990-1992, dan di UNDP sebagai National Project Manager Strengthening NGO's for Social Welfare and Development 1992-1995.

Saya sangat enjoy bekerjasama dengan mereka. Seperti waktu saya menjadi konsultan untuk beberapa lembaga internasional waktu terlibat dalam Program Pengendalian Hama Terpadu di WHO bekerja sama dengan Bappenas, mereka sangat profesional, prakstis dan implementatif dalam menuntaskan permasalahan di masyarakat, ? cerita Arief tanpa

bermaksud menyombongkan diri.

PPP dan Dunia Politik

Arief yang pernah dipercaya sebagai Project Officer Community Development Programme and Training untuk wilayah negara Pasifik Selatan, Melbourne, Autralia pada tahun 1987-1988 ini secara resmi mulai terjun ke dunia politik melalui Partai Persatuan Pembangunan. Arief yang kala itu menjadi mahasiswa program S2 di Fakultas Sosiologi Universitas Indonesia mulai bergeliat di dunia politik. Saat PPP di bawah  kepemimpinan Hamzah Haz pada tahun 1998-2003, Arief Mudatsir Mandan dipercaya menjadi Ketua Litbang PPP, hingga pada akhirnya di tahun 2003-2007, Arief dipercaya sebagai Ketua Harian DPP PPP.
Hubungan Arief dengan Hamzah Haz, politisi yang pernah diberi mandat oleh rakyat untuk menjadi Wakil Presiden di Masa pemerintahan Megawati ini tergolong dekat. Kedekatannya dengan Ketua Umum PPP Periode 1998-2003 itu bisa dilihat dari dua buku yang ditulisnya pada 2002; Hamzah Haz, Konsistensi dan Integritas Perjuangan di Bawah Panji-panji Ka'bah serta Indonesia Baru dan Kemandirian Nasional.
Selain menjabat sebagai Ketua Harian di DPP PPP, di parlemen, Arief dipercaya untuk duduk sebagai anggota Komisi Pertahanan dan Wakil Ketua Komisi Anggaran. Meski Arief menjadi  pimpinan di Panitia Anggaran yang dikenal sibuk berkutat dengan rapat-rapat yang berkepanjangan dan melelahkan, Arief ternyata tak pernah berhenti untuk memuaskan rasa hausnya akan ilmu pengetahuan. Di sela-sela kesibukannya sebagai politikus, ia kini tengah menyelesaikan program doktor di Jurusan Sosiologi Universitas Indonesia.


Kecintaannya pada ilmu pengetahuan, membuat Arief memandang segala hal dengan kaca mata yang jernih. Termasuk dalam memandang Partai Persatuan Pembangunan, tempat Arief memperjuangkan keyakinan politiknya. Bagi Arief, Partai yang memiliki semboyan ?BANGKIT BERSAMA UNTUK PERUBAHAN? tersebut merupakan tempat yang tepat untuk turut serta mewujudkan masyarakat yang adil dam makmur.


Namun Arief, sebagai kader muda yang berwawasan luas memiliki impian dan harapan yang jauh lebih tinggi lagi terhadap Partai Persatuan Pembangunan. Mimpi dan harapan tersebut dirangkaikan secara elok dan terstruktur dalam buku yang diluncurkannya menjelang Muktamar PPP beberapa waktu lalu. Dalam buku yang bertajuk ?Trilogi
Pembaruan PPP? tersebut, Arief memaparkan berbagai hal yang terkait
dengan pembaruan PPP. Mengapa PPP perlu direvitalisasi, kapan momentum yang tepat untuk melakukan revitalisasi yang tepat untuk melakukan revitalisasi PPP, dan harapannya akan terwujudnya Umat Islam Indonesia yang memiliki visi serta menguasai teknologi informasi .


Dalam buku Trilogi Pembaruan PPP yang terdiri dari ?Revitalisasi Idiologi (Mendefinisikan Kembali Peran Politik Kaum Santri)?, ?islam Indonesia (Inklusif, Modern, dan Bermartabat)? dan ?Berpihak Kepada Rakyat (Implementasi Amar Maruf Nahi Munkar)? secara khusus Arief membedah Partai tempat dia berkiprah di dunia politik dan memaparkan impian dan harapannya pada Partai tersebut secara lugas.


Selain itu PPP juga harus selalu antisipatif dan cepat tanggap terhadap masalah-masalah perekonomian dan persoalan-persoalan yang menyangkut masyarakat dan rakyat banyak, sehingga PPP akan benar-benar berfungsi sebagai alat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat,? tegas Arief yang selalu mendasarkan setiap perjuangannya pada sembilan prinsip yaitu prinsip ibadah, istiqomah(konsisten:red), kebenaran, kejujuran, keadilan, musyawarah, persamaan, kebersamaan dan persatuan dan prinsip amar ma?ruf nahi munkar (menyeru dan mendorong melaksanakan segala perbuatan yang baik serta mencegah segala perbuatan yang tercela:red).
Lugas dan Cerdas

Berbagai gagasan dan pemikiran cemerlang meluncur dari suami Tina Rosdiana dan Bapak dari dua anak, Geo Asasi dan Rai Agasi ini. Pembawaannya yang santai ternyata tak mengurangi bobot pemikiran seorang Arief Mudatsir Mandan. Rasanya sangatlah wajar bila Arief dalam Muktamar PPP beberapa waktu lalu turut meramaikan bursa pemilihan Ketua Umum Partai berlambang Ka?bah itu.

Latar belakang Arief yang aktif sebagai Ketua Senat sewaktu mahasiswa dan kiprahnya dalam  berbagai organisasi keagamaan seperti Gerakan Pemuda Ansor, NU menempa Arief menjadi sosok yang istimewa di tengah begitu banyaknya politisi muda. Jauh dari kesan temperamental seperti kebanyakan politisi muda lainnya. Arief yang pernah aktif sebagai wartawan di Majalah PRISMA LP3ES pada tahun 1983-1986 ini dikenal sebagai sosok yang serius dan santai dalam memimpin rapat-rapat di Panitia Anggaran.
DPR harus membuat prioritas. Dalam menetapkan target-target
pelaksanaan ketiga fungsinya, hendaknya DPR jangan terlalu ambisius.Termasuk dalam melaksanakan fungsi legislasi. Sebaiknya kita jalankan saja program yang ada dalam Prolegnas. Sebab membuat UU bukan suatu pekerjaan yang mudah. Sebab DPR dituntut untuk membuat UU yang komprehensif dan tahan lama. Jangan sedikit-sedikit diubah, ? katanya.
Kritik rakyat terhadap DPR yang memandang citra dan kinerja DPR semakin merosot pun ditanggapi Kepala Pusat Studi dan pengembangan Irigasi (PSPI) di tahun 1989 ? 1990 ini dengan bijak. ?Kritik tersebut harus kita jadikan sebagai bahan untuk berintrospeksi dan mengkritik diri kita sendiri. Kita harus mampu menyikapi kritik tersebut dengan serius dengan cara berupaya meningkatkan kinerja kita,? tegasnya.
Faktor lain yang menyebabkan turunnya citra Dewan di mata rakyat adalah anggota DPR kurang melakukan kegiatan-kegiatan nyata di lapangan guna mewujudkan tercapainya masyarakat yang sejahtera.
Karena itu sekarang merupakan saat yang tepat bagi DPR untuk merevitalisasi peran dan fungsinya bagi rakyat. Anggota DPR harus mampu untuk menjadi wakil rakyat dalam arti sebenarnya. Bahwa anggota DPR harus dekat dengan rakyatnya dengan arti yang

sesungguhnya. Yaitu angggota DPR itu hadir dan terlibat dalam berbagai  persoalan yang ada di masyarakat. Jika itu dapat diwujudkan, saya yakin citra DPR dengan sendirinya akan meningkat seiring dengan bertambahnya empati masyarakat kepada DPR,?  tegas Arief.

Alangkah eloknya jika setiap wakil rakyat di negeri ini memiliki pemikiran dan mimpi yang sama dengan seorang Arief Mudatsir Mandan. Semoga saja, sebab Indonesia yang saat ini tak putus di rundung malang, akibat musibah demi musibah yang datang silih berganti membutuhkan pemimpin dan negarawan yang memiliki pemikiran-pemikiran yang cerdas, progresif dan praktis untuk mengentaskan sebagian besar rakyatnya yang berada di bawah garis kemiskinan. (ha/sw
Pornografi Media Massa dengan Perilaku Seksual Remaja
PENDAHULUAN,
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Dalam masa ini remaja mengalami pubertas, yaitu suatu periode ketika terjadi perubahan kadar hormon reproduksi di dalam tubuh yang ditandai dengan kematangan seksual serta diikuti dengan perubahan perilaku seksual (Soetjiningsih, 2007). Masa peralihan bagi remaja memiliki konsekuensi munculnya permasalahan yang kompleks terutama menyangkut aspek tumbuh kembangnya menuju dewasa, seperti kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), aborsi, penyakit menular seksual (PMS), HIV/AIDS, dan penyalahgunaan NAPZA (Maristyawan et al., 2009)
Pada era kemajuan informasi dan teknologi modern saat ini, video porno dan situs-situs pornografi di internet makin mudah diakses. Hal ini dapat memberikan pengaruh pada perilaku remaja. Banyak kasus perkosaan terhadap anak di bawah umur yang dilakukan oleh remaja karena terangsang nafsu birahi seks setelah menonton video porno (Willis, 2008). Media massa sebagai sarana komunikasi seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, memiliki tugas sebagai penyampai informasi serta

mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan seseorang (Azwar, 2011). Tayangan media massa yang menonjolkan aspek pornografi diyakini sangat erat hubungannya dengan meningkatnya rangsangan seksual yang terjadi pada remaja. Rangsangan seksual dari luar seperti film-film seks, sinetron, buku-buku bacaan dan majalah-majalah bergambar seksi, serta pengamatan secara langsung terhadap perbuatan seksual, dapat mengakibatkan memuncaknya reaksi-reaksi seksual dan kematangan seksual yang lebih cepat pada diri anak (Kartono, 2003).
Indonesia juga memiliki aturan tentang pornografi yang tertulis dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2008 namun kasus pornografi juga masih banyak yang beredar di Indonesia salah satunya kasus pembuatan video porno dan penggadaan atau menyebarluaskan di masyarakat. Hal ini tentunya dapat menjadikan perhatian bagi pemerintah dalam memberantas peredaran pornografi dikalangan masyarakat terutama remaja (Nurherwati, 2010).
Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia menyatakan bahwa Indonesia mencatat rekor sebagai negara kedua setelah Rusia yang paling rentan penetrasi pornografi terhadap anak-anak (BKKBN, 2006). Survei Komnas Perlindungan anak di 33 provinsi, antara Januari s.d Juni 2008 menyimpulkan bahwa 97% remaja SMP dan SMA pernah menonton film porno, 93,7 % remaja SMP dan SMA pernah ciuman, genital stimulation (meraba alat kelamin), dan oral sex, 62,7 % remaja SMP tidak perawan, serta 21,2% remaja mengaku pernah aborsi (Maristyawan et al., 2009).
Hasil penelitian Widyastari et al. (2008), yang menggunakan sampel sebanyak 320 siswa pada SMA N dan SMA Swasta di Kota Semarang, menunjukkan bahwa 39% remaja memiliki kesadaran rendah terhadap risiko menjadi hamil pada hubungan seksual pertama mereka, selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa sebagian besar responden mengakses situs hiburan (49,1%), website pendidikan (42,5%) dan hanya 4,1 % yang secara terbuka mengakui bahwa mereka mengakses situs porno. Namun sebagian besar responden yang memiliki sikap seksual yang lebih permisif adalah yang mengakses situs web hiburan. Remaja yang punya paparan internet di tingkat lebih tinggi 0,28 kali lebih memungkinkan untuk memiliki sikap seksual yang lebih permisif.
Tahun 2009 penelitian yang dilakukan di tujuh perguruan tinggi Kota Pekalongan dengan jumlah sampel 362 responden mahasiswa semester II s.d VI, menunjukkan bahwa 55,8% responden mengaku pernah mengakses media pornografi, selain itu responden yang berperilaku seksual, lebih banyak dijumpai pada responden yang mengakses media pornografi tinggi 16,3%, dibanding yang berakses rendah 3,2%. Hal ini menunjukan bahwa media pornografi memberikan pengaruh pada perilaku seksual remaja (Musthofaetal.,2010).
Fenomena kejahatan seksual, kasus video mesum artis ternyata memicu tindakan pemerkosaan. Pelaku dan korbannya adalah remaja. Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjelaskan, ada sekitar 30 kasus perkosaan anak-anak terkait video mesum artis. Para pelaku berusia antara 16-18 tahun sementara korbannya berusia 12-14 tahun (KPAI, 2010). Hasil penelitian BKKBN di Kota Yogjakarta menunjukkan, dari 1.160 mahasiswa, sekitar 37 persen mengalami kehamilan sebelum menikah (Sugiri,2010).


Masalah kesehatan reproduksi yang dialami remaja semakin memprihatinkan. Penelitian yang dilakukan oleh Darmasih (2009) dengan sampel sebanyak 114 siswa SMA di Surakarta, menunjukkan bahwa siswa yang pernah melakukan ciuman bibir sebanyak 93 orang (81,6%), masturbasi sebanyak 23 orang (20,2%), dan menonton video porno sebanyak 101 orang (88,6%). Remaja tersebut mengaku memperoleh informasi lebih banyak dari handphone dan internet. Sedangkan hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Dewi (2010) di SMA 8 Surakarta, dengan jumlah sampel 179 siswa kelas XI, data yang didapatkan bahwa media massa yang banyak digunakan remaja untuk materi kesehatan reproduksi adalah internet, sebanyak 156 siswa (87,15%) dan yang kedua adalah televisi sebanyak 155 siswa 86,59%.
Peneliti juga melakukan survei pendahuluan pada beberapa SMA yang berada di kota Surakarta, dan ada salah satu SMA pada tahun 2010 yang terpaksa mengeluarkan siswanya karena hamil di luar nikah akibat perilaku seks bebas dan ada beberapa siswa yang tertangkap di dalam handphonenya memiliki video porno. Selain itu peneliti juga melakukan survei di lima KUA Kota Surakarta, berdasarkan data pada KUA tersebut ditemukan KUA
Serenganlah yang mengalami peningkatan pada 3 tahun terakhir jumlah kasus pernikahan dibawah usia 18 tahun. Dan ada beberapa diantaranya yang menikah diakibatkan hamil diluar nikah, hal ini diperkuat oleh ungkapan bapak kepala KUA.. OKsibil








PELANTIKAN BADAN PENGURUS BARU  2013/2014
BADAN EKSIKUTIF MAHASISWA (BEM) DAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA (BLM) STPMD,,APMD YOGYAKARTA PRIODE 2013/2014


Laporan Pertanggung jawab


Nomor:1/BLM/2013                                                                                        Yogyakarta,8-02-2013
Lampiran:Rincian penggunaan anggaran dan nota belanja
Perihal:Laporan pertanggungjawaban pengadaan kebutuhan dan perlengkapan secretariat BLM

Kepada
Yth.
Wakil Ketua III STPMD “APMD” Yogyakarta
Di-
Tempat

Salam kontributif...
Dengan Hormat.
Sehubungan dengan telah dipergunakannya sebagian dana yang diberikan oleh lembaga melalui WK III STPMD’’apmd”, maka lewat kesempatan ini kami sampaikan laporan pertanggung jawaban penggunaan dana. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada lembaga STPMD”apmd” atas dukungan yang telah diberikan. Kami berharap dukungan dan fasilitas yang telah diberikan ini akan terus berlanjut,sehingga kami dari BLM bisa terus bekerja dengan semangat sebagai badan legitimasi dan bisa mewujudkan lembaga yang transparan,hidup mahasiswa.

Demikian laporan ini kami buat, diucapkan terima kasih.


Hormat Kami
Ketua BLM STPMD “APMD” YOGYAKARTA 2013-2014
Sekretaris Jenderal


Rindi Astika Yuliana
NIM : 11530006


Doni Ariansyah
NIM : 11520086











MUSKER TAHUNAN

MUSKER TAHUN ANGGARAN 2013/2014
BADAN PENGURUS ORGANISASI TINGGI LEMBAGA KAMPUS STPMD,,APMD YOGYAKARTA 2013


Selasa, 21 Januari 2014

ANALISIS DAN DIAGNOSIS LINGKUNGAN SUATU LANGKAH URGEN


 

KITA Semua tentunya telah sepakat bahwasanya dimensi lingkungan internal dan eksternal mampu menimbulkan dampak terhadap kelangsungan eksistensi suatu organisasi atau perubahan.semakin besar pula dampaknya terhadap dinamika manusia, struktur organisasi,dan proses yang terjadi didalamnya.oleh karena kondisi lingkungan dewasa ini telah mengalami perubahan yang pesat.setiap organisasi dalam berbagai ukuran,baik besar maupun kecil, pada saat merumuskan suatu strategi atau kebijaksanaan idealnya haruslah memperhatikan aspek lingkungan secara cermat agar ia tetap mampu bertahan.
Mencermati gejalak atau perubahan yang berasal dari aspek lingkungan-terlebih lagi lingkungan eksternal,berarti pula tidak mengabaikan kemungkinan munculnya ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup perusahaan seta berupaya acapkali batas pemisah antara peluang dan ancaman tersebut kabur.ketidakmampuan melihat keduanya secara jernih atau bahkan ancaman perusahaan terpaksa menyesal berkepanjangan karena ada peluang yang sebenarnya menguntungkan namun tidak terlebih dahulu atau bahkan ancaman yang sekosong-kosongya datang tanpa disadari sebelumnya.karenaya, suatu perusahaan perluh datang menganilisis faktor lingkungan secara saksama.Dalam pengertian ini.

Analisis adalah upayah untuk melakukan penelusuran peluang dan juga ancaman sampai ke pangkalnya.
Hal itu juga memilih yang suatu unsur yang utuh menjadi sub.bagian untuk mengetahui sifat dasar, fungsi, dan hubunganya. sedangkan analisis lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh para perencana strategi untuk mengidentiffikaskan peluang yang mungkin diraih serta ancaman yang membayangi. setelah tindakan analisis lingkungan,selanjutnya pihak manajemen perlu dilaksanakan diagnosis lingkungan. merupakan penentuan keputusan yang dilaksanakan oleh pihak manajemen perusahaan berdasarkan atas informasi yang dihasilkan dari analisis lingkungan.
Dengan kata lain, diagnosis lingkungan merupakan suatu pandangan yang dihasilkan dari analisis fakta yang terjadi berdasarkan dinamika lingkungan untuk menetukan sikap terhadap suatu masalah dimana ujungnya adalah tindakan mengambil kesempatan dari suatu peluang atau menghindari ancaman secara dini.
Keputusan yang diambil ini menimbulkan implikasi lain berupa pertanyaan apakah perusahaan itu perlu bereaksi, mengabaikan, mencoba alternatif tindakan mengurangi, atau mengantisipasi peluang dan ancaman yang ditemukan. jadi.persepsi yang timbul dalam benak pikiran manajer mengenai lingkungan mungkin beberapa satu dengan lainya.
Tergantung kondisi objektif yang senyatanya dihadapi.


                                              MAHASISWA STPMD,,APMD YOGYAKARTA
                                                             ANGKATAN 2011 DAN 2012

Arti Penting Analisis dan Diagnosis Lingkungan


Pihak manajemen perusahaan atau para perumus strategi perlu menganalisadan mendiagnosis lingkungan secara sistematis,karena faktorlingkungan sebagaimana terungkap diatas mampu menimbulkan pengaruh terhadap perubahan strategi. Beberapa gambaran berikut ini bisa menjelaskandampak terhadap keputusan strategi,misalnya:

1.     1)  Kemajuan pesat dalam penjualan beberapa merek minuman ringan dipengaruhi oleh  kepopuleran wadahnya yang tak perlu dikembalikan. Beberapa badan pemerintah membuat peraturan mengenai wadah kemasan.Salina suatu naskah yang dibuat dengan teknik stensil
                                
2.     2)   ketika sekarang ini dibuat dengan mesin penganda yang diproduksioleh perusahaan ternama seperti halnya XEROX,IBM dan lainya yang kemudian berhasil mendominasi pangsa pasar.

                                          
                                           
                                                 
                                                  MAHASISWA STPMD,,APAMD YOGYAKARTA 
                                                                            ANGKATAN 2012



Pengantar studi Administrasi pembangunan Masyarakat Deasa.

Secara singkat uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pandangan atau pola pikir ilmu terhadap pembagunan pada berorientasi ekonomi,sekarang cenderung menuju kepada aspek manusianya dalam pembagunana tersebut.salah satu karya bangsa Indonesia mengenai hal ini adalah buku karangqan Sujatmoko yang berjudul "Dimensi Manusia Dalam Pembagunan".

Selanjutnya menurut Bintoro Tjokroamidjojo dalam buku 
"Studi Pembangunan, perkembagan dan penerapan" Pembagunan sebagai ilmia dimesi penting dalam proses Pembagunan yaitu:

Dimensi Pertama:       Kesejahteraan Sosial Ekonomi:
                                 
                                 Dimensi ini menekankan kepada indikator 
                                 ekonomi sebagai titik pangkal pencapaian tujuan.




Sudah banyak peneliti dan para ilmuwan yang menekuni masalah kepemimpinan. Dari hasil penelitian tersebut dapat memberikan gambaran tentang kepemimpinan yang efektif dalam kehidupan organisasi, baik bisnis, soail,keagamaan, politik, dan negara. Pemahaman tentang kepemimpinan semakin diperkaya oleh kualitas pengalaman seseorang dalam perjalanan hidupnya atau memperoleh kesempatan untuk berkreasi menurut fungsinya masing-masing dalam suatu organisasi, tidak mutlak harus sebagai pemimpin puncak tapi dimanapun ia memegang fungsi apakah itu di jabatan menengah ataupun jabatan rendah. Kalau ada tipe orang yang pembelajar, di tingkat manapun anda berada sesungguhnya masih tetap dapat menemukan hal-hal baru melalui eksperimen untuk menguji keefektifan kebijakan atau kepemimpinan  yang anda lakukan sambil menemukan  definisi anda sendiri tentang kepemimpinan.
                                                                        
Untuk mencapai kualitas kepemimpinan yang efektif banyak indikator yang bisa dilakukan. Dari mitos-mitos yang telah disebutkan di depan kita mulai dapat memahami definisi kepemimpinan. Tetapi secara prinsip kita membutuhkan beberapa sifat dasar seperti kesabaran, kemampuan untuk mendengarkan, menunjukkan contoh, memiliki ambisi dan visi yang kuat, dan energi untuk menyemangati orang lain, untuk kita pelajari dan latih lebih lanjut sebagai modal dalam mengembangkan kepemimpinan. Jadi siapapun dapat menjadi pemimpin yang efektif sepanjang mengerti kualitas apa yang harus dimiliki. Untuk lebih mudah memahami definisi kepemimpinan berikut ini adalah beberapa kualitas yang dibutuhkan dalam kepemiminan yang mudah diingat, sebagaimana di gagas oleh James B. Miller (1997) sebagai berikut: 

LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)

·                     L:  Listening (Mendengarkan). Para pemimpin itu mendengarkanpendapat semua pihak yang patut didengar pendapatnya dengan pikiran terbuka.
·                     E: Empowering viewpoint (Pemberdayaan). Para pemimpin itu memberdayakan dan memungkinkan orang lain bertindak.
·                     A:  Ambition (Ambisi). Para pemimpin memiliki ambisi yang kuat. Mereka memiliki imajinasi, visi, dan sasaran dan kemampuan untuk mewujudkan ambisinya.