KITA Semua tentunya telah sepakat bahwasanya
dimensi lingkungan internal dan eksternal mampu menimbulkan dampak terhadap
kelangsungan eksistensi suatu organisasi atau perubahan.semakin besar pula
dampaknya terhadap dinamika manusia, struktur organisasi,dan proses yang
terjadi didalamnya.oleh karena kondisi lingkungan dewasa ini telah mengalami
perubahan yang pesat.setiap organisasi dalam berbagai ukuran,baik besar maupun
kecil, pada saat merumuskan suatu strategi atau kebijaksanaan idealnya haruslah
memperhatikan aspek lingkungan secara cermat agar ia tetap mampu bertahan.
Mencermati gejalak atau perubahan yang berasal dari
aspek lingkungan-terlebih lagi lingkungan eksternal,berarti pula tidak
mengabaikan kemungkinan munculnya ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup
perusahaan seta berupaya acapkali batas pemisah antara peluang dan ancaman
tersebut kabur.ketidakmampuan melihat keduanya secara jernih atau bahkan
ancaman perusahaan terpaksa menyesal berkepanjangan karena ada peluang yang
sebenarnya menguntungkan namun tidak terlebih dahulu atau bahkan ancaman yang
sekosong-kosongya datang tanpa disadari sebelumnya.karenaya, suatu perusahaan
perluh datang menganilisis faktor lingkungan secara saksama.Dalam pengertian
ini.
Analisis adalah upayah untuk melakukan penelusuran
peluang dan juga ancaman sampai ke pangkalnya.
Hal itu juga memilih yang suatu unsur yang utuh
menjadi sub.bagian untuk mengetahui sifat dasar, fungsi, dan hubunganya.
sedangkan analisis lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh para perencana
strategi untuk mengidentiffikaskan peluang yang mungkin diraih serta ancaman
yang membayangi. setelah tindakan analisis lingkungan,selanjutnya pihak
manajemen perlu dilaksanakan diagnosis lingkungan. merupakan penentuan
keputusan yang dilaksanakan oleh pihak manajemen perusahaan berdasarkan atas
informasi yang dihasilkan dari analisis lingkungan.
Dengan kata lain, diagnosis lingkungan merupakan
suatu pandangan yang dihasilkan dari analisis fakta yang terjadi berdasarkan
dinamika lingkungan untuk menetukan sikap terhadap suatu masalah dimana
ujungnya adalah tindakan mengambil kesempatan dari suatu peluang atau
menghindari ancaman secara dini.
Keputusan yang diambil ini menimbulkan implikasi
lain berupa pertanyaan apakah perusahaan itu perlu bereaksi, mengabaikan,
mencoba alternatif tindakan mengurangi, atau mengantisipasi peluang dan ancaman
yang ditemukan. jadi.persepsi yang timbul dalam benak pikiran manajer mengenai
lingkungan mungkin beberapa satu dengan lainya.
Tergantung kondisi objektif yang senyatanya dihadapi.MAHASISWA STPMD,,APMD YOGYAKARTA
ANGKATAN 2011 DAN 2012
Arti Penting Analisis dan Diagnosis Lingkungan
Pihak
manajemen perusahaan atau para perumus strategi perlu menganalisadan
mendiagnosis lingkungan secara sistematis,karena faktorlingkungan sebagaimana
terungkap diatas mampu menimbulkan pengaruh terhadap perubahan strategi.
Beberapa gambaran berikut ini bisa menjelaskandampak terhadap keputusan
strategi,misalnya:
1. 1)
Kemajuan pesat dalam penjualan
beberapa merek minuman ringan dipengaruhi oleh kepopuleran wadahnya yang tak perlu dikembalikan.
Beberapa badan pemerintah membuat peraturan mengenai wadah kemasan.Salina suatu
naskah yang dibuat dengan teknik stensil
2. 2)
ketika sekarang ini dibuat dengan
mesin penganda yang diproduksioleh perusahaan ternama seperti halnya XEROX,IBM
dan lainya yang kemudian berhasil mendominasi pangsa pasar.
MAHASISWA STPMD,,APAMD YOGYAKARTA
ANGKATAN 2012
Pengantar studi Administrasi pembangunan Masyarakat Deasa.
Secara singkat uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pandangan atau pola pikir ilmu terhadap pembagunan pada berorientasi ekonomi,sekarang cenderung menuju kepada aspek manusianya dalam pembagunana tersebut.salah satu karya bangsa Indonesia mengenai hal ini adalah buku karangqan Sujatmoko yang berjudul "Dimensi Manusia Dalam Pembagunan".
Selanjutnya menurut Bintoro Tjokroamidjojo dalam buku
"Studi Pembangunan, perkembagan dan penerapan" Pembagunan sebagai ilmia dimesi penting dalam proses Pembagunan yaitu:
Dimensi Pertama: Kesejahteraan Sosial Ekonomi:
Dimensi ini menekankan kepada indikator
ekonomi sebagai titik pangkal pencapaian tujuan.
Sudah banyak peneliti dan para ilmuwan yang menekuni masalah
kepemimpinan. Dari hasil penelitian tersebut dapat memberikan gambaran tentang
kepemimpinan yang efektif dalam kehidupan organisasi, baik bisnis, soail,keagamaan, politik, dan negara. Pemahaman tentang
kepemimpinan semakin diperkaya oleh kualitas pengalaman seseorang dalam
perjalanan hidupnya atau memperoleh kesempatan untuk berkreasi menurut
fungsinya masing-masing dalam suatu organisasi, tidak mutlak harus sebagai pemimpin puncak tapi dimanapun ia memegang fungsi
apakah itu di jabatan menengah ataupun jabatan rendah. Kalau ada tipe orang yang pembelajar, di tingkat manapun
anda berada sesungguhnya masih tetap dapat menemukan hal-hal baru melalui
eksperimen untuk menguji keefektifan kebijakan atau
kepemimpinan yang anda lakukan sambil menemukan definisi
anda sendiri tentang kepemimpinan.
Untuk mencapai kualitas kepemimpinan yang efektif banyak indikator yang bisa dilakukan. Dari
mitos-mitos yang
telah disebutkan di depan kita mulai dapat memahami
definisi kepemimpinan. Tetapi secara prinsip kita membutuhkan beberapa sifat
dasar seperti kesabaran,
kemampuan untuk mendengarkan, menunjukkan contoh, memiliki ambisi dan visi yang
kuat, dan energi untuk menyemangati orang
lain, untuk kita pelajari dan latih lebih
lanjut sebagai modal dalam mengembangkan kepemimpinan. Jadi siapapun
dapat menjadi pemimpin yang efektif sepanjang mengerti kualitas apa yang harus
dimiliki. Untuk lebih mudah memahami definisi kepemimpinan berikut ini adalah
beberapa kualitas yang dibutuhkan dalam
kepemiminan yang mudah
diingat, sebagaimana di gagas oleh James B.
Miller (1997) sebagai berikut:
LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)
·
L: Listening (Mendengarkan). Para
pemimpin itu mendengarkanpendapat semua pihak yang patut
didengar pendapatnya dengan pikiran terbuka.
·
E: Empowering viewpoint (Pemberdayaan). Para pemimpin
itu memberdayakan dan memungkinkan orang lain bertindak.
·
A: Ambition (Ambisi). Para
pemimpin memiliki ambisi yang kuat. Mereka memiliki imajinasi, visi, dan sasaran dan kemampuan untuk mewujudkan ambisinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar